24 Maret 2010

Wisata Jambi

Jadi teringat waktu kelas 2 SMA tahun 2003/2004 yang lalu saya pernah menulis makalah tentang pengembangan dan pelestarian wisata serta potensinya sebagai pendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di era otonomi daerah (desentralisasi),,, sayang belum ada yang sependapat dengan makalah saya,,,

Padahal saya telah berusaha mengupas wisata alam berupa Pulau Berhala yang indah (sepertinya masih diperebutkan dengan Riau), Taman Nasional Kerinci Seblat (Gunung Kerinci, tertinggi di Sumatera dengan hutan rimbun yang mulai habis ditebangi, keberagaman flora dan fauna, mitos hantu tirau/urang pandak, dan juga hamparan hijau kebun teh Kajoe Aro yang menjadi teh kesukaan Ratu Elizabeth-Inggris dan Raja Beatrix-Belanda, dan tentu saja Air Terjun Telun Berasapnya), Danau Gunung Tujuh (danau karst tertinggi di Asia Tenggara), Taman Nasional Bukit Duabelas yang menjadi mukim bagi kebanyakan Suku Anak Dalam (Suku Kubu/suku tradisonal Jambi), Taman Nasional Berbak yang sebagian besar berupa Hutan Bakau dengan Buaya Rawa (Muara) dan  menjadi persinggahan Burung rawa (lupa namanya, imigran dari Australia), beberapa gua dan air terjun yang tersebar di kabupaten merangin, beberapa gunung dan danau, lainnya serta berbagai objek wisata menarik yang ada d Propinsi Jambi,,,,

Tak hanya itu, saya juga mengemukakan tentang wisata sejarah seperti Candi Muaro Jambi (situs sejarah dengan kawasan terluas di Bumi Pertiwi, mungkin jg Asia Tenggara or dunia), Prasasti Karang Birahi (batu bertukis peninggalan kerajaan Sriwijaya), Kawasan Perumahan Kuno (Rumah Tua di daerah rantau panjang), dan beberapa hal lainnya,,,

Begitu juga objek wisata buatan seperti Taman Rimba di eks lokasi MTQ tingkat nasional dan Objek Wisata Arboretum (Penangkaran buaya) di Kabupaten Merangin,,,

dari segi kuliner pun saya angkat yang dimulai dari rambutan goreng, tempoyak patin, dodol kentang, gelamai perentak dan masih banyak lainnya,,,,

Insya Allah Sabtu ini (27 Maret 2010),
aku akan balik ke Jambi,
kota yang paling damai dan nyaman menurutku,,
karena aku telah mengunjungi beberapa tempat,
dan tak kutemukan tempat yang dapat menenangkan hati dan fikiranku,
sesejuk dan seindah Jambi,,,,,

bahkan Ibukota Negara (Jakarta) sekalipun yang telah kutempati selama 4,5 tahun lebih,
tak dapat mengusik kerinduanku pada kota kecilku,,,,,

Semoga pihak2 terkait lebih peduli,
dan tak terlalu sibuk dengan percaturan politik,
demi kepentingan pribadi atau golongan,,

HIDUP JAMBI,,,,,,,,,,,,,,!!!!!!!!!!




5 komentar:

  1. Hiiiidddduuuupppppppp!!!!!!!!!

    BalasHapus
  2. senang nian dio cowonyo mw balek,
    heheehheehehehe,,,,,

    BalasHapus
  3. hahahahahaha.....
    yoo senang lah,,,yayank nyo mw balik
    dah kangen beraatttt... ^O^

    BalasHapus