02 September 2010

Ukhti, Bidadariku di Syurga, Aku (masih) Berharap Kau (Selalu) Bersamaku dari Dunia,,,

Ukhti,,,
Ada bagian yang terusik ketika mereka berbicara tentang tulisanku yang dulu,
Tulisan-tulisan yang khusus kubuatkan untukmu,,,

Ukhti,,,
Hatiku terusik,
Dimana niat dan harap tlah ku sematkan,
Niat dan harap tuk bersamamu,
Yang belakangan ini ku biarkan terbenam diam disana,
Di lubuk hatiku,,,

Ukhti,,,
Sebenarnya takkan pernah habis asa bersamamu,
Tapi sejenak ku biarkan terbenam diam,
Hingga mereka mengungkit lagi tentang tulisanku,
Membangkitkan asa yang sedikit menyesakkan dada,,,

Ukhti,
Aku percaya Allah SWT,
Dan telah kuserahkan semua perkara duniawi ini kepada-Nya,,,
Dia tahu betapa besar aku menginginkanmu,
Menginginkanmu karena cintaku pada-Nya,,

Ukhti,,,
Begitu besar dukungan yang mereka berikan padaku,
Mungkin mereka mendukung konsep cinta yang kusandarkan pada cinta kepada-Nya,
Atau mungkin mereka hanya ingin melihat kelanjutan ceritaku, hatiku, fikirku, keinginanku,
Yang tetap saja berharap kau menjadi bagian dari kisah perjalanan ini,
Sayang, aku tak terlalu tau apakah kau mau mengambil peran tuk bersamaku,,,

Ukhti,
Sebenarnya aku ingin lebih menunjukkan kesungguhanku padamu.
Tapi aku takut itu hanya akan mengganggu hati dan fikiranmu.
Aku juga takut nantinya akan ada yg terluka,
Karena aku tak dapat menentukan apa yg akan terjadi esok,,,

Ukhti,
Aku telah menguatkan diri dan hatiku,
Karena harusnya memang kita lah yang menjadi motivator terbesar bagi sendiri.
Bukankah kita yg lebih memahami apa yang kita inginkan?
Sebesar apa kita menginginkannya?
Dan sejauh mana kita dapat mewujudkan keinginan itu?
Sayangnya masih banyak diantara kita yang menunggu,
Dan berharap orang lain yang akan membangkitkan semangat kita,
Laksana berharap hujan emas dari langit.
Takkah dapat disadari betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia,
selama kita hanya menunggu n berharap??
Itulah mengapa semua ku percayakan kepada-Nya,,,

Ukhti,,,
Orang tua adalah pertimbanganku juga menginginkanmu.
Bersamamu, Insya Allah aku takkan mengecewakan mereka.
Selama ini aku selalu patuh dan mengikuti kemauan mereka,
Masalah ini pun aku takkan berani membangkang.
Apapun keinginan mereka, yang akan membuat mereka senang akan aku jalani.
Dan takkan penah terasa sulit bagiku jika bersama sosok pribadimu,
Sholelah, pintar, dan sabar,,,,

Ukhti,,,
Aku hanya mencoba mendapatkan yang terbaik,
Bagi-Nya, bagi orang tuaku, dan bagi diriku sendiri,,,

Ukhti,,,
Aku sudah menandatangi kontrak dengan Tuhan,
bahwa aku akan membaktikan hidupku tuk kalian, orang tua, kau dan keluarga kita,,,

Ukhti,,,
Bidadariku di Syurga,
Aku (masih) berharap kau selalu bersamaku dari dunia,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar