22 September 2011

Mahasiswa 2.500 dan 100ribu USM Joerangmangoe

5 tahun yang lalu,,,,

Suasana kelas berubah menjadi riuh. Tak tampak sisa-sisa kantuk yang tadi sempat menghampiri ketika kami "didongengi" sang dosen pada kuliah siang hari ini. Bahkan belum sempat sang dosen meninggalkan kelas sehabis mengucapkan salam, kasak kusuk di ruang bioskop ini telah mulai ramai. Semoga dosennya gak marah dan tetap memberikan nilai A untuk kami semua, hehehehe,,, Dasar mahasiswa!!What, kelas bioskop?? Kuliah kok di bioskop??

Tenang sodara-sodara. Mungkin bagi anda yang tidak mengenal kampus Jurangmangu agak kurang familiar dengan sebutan kelas ini (di kampus lain gak ada kelas bioskop kan ya???). Kami tak sedang kuliah di gedung bioskop, tak pula sedang kuliah mengenai perfilman. Jangan pula anda bayangkan kelas ini (dulu) memiliki kenyamanan yang sama seperti bioskop yang sesungguhnya!! Kalaupun ada yang sama mungkin hanyalah deretan tempat duduknya yang dibikin bertingkat, sedangkan yang lainnya beda jauh (bukannya gak bersyukur lho, cuma takut aja yang gak tau kelas keramat ini berkhayal terlalu jauh...).

Ok, balik lagi ke cerita!!

"Wah, 100ribu,,,, Lumayan juga tuh untuk beli bensin motor gue!!", celetuk seorang teman dengan tampang yang sumringah.

"Ah, kalo aku kayaknya pengen beli sepatu aja!!", timpal yang lainnya.

"Kalo aku mah yang penting liat yang bening-beningnya!!, sanggah yang lain.

"Lu gak ikutan daftar???", tanya yang lain.

"Gak ah, males!!", jawabku singkat.

= * =

Aku mampir sejenak di warung makan sebelum balik ke kosan. Bayangan kasur empuk sudah sangat memberati mata, tapi perut yang keroncongan juga tak dapat ku tentang. Bangun kesiangan tadi pagi membuatku tak sempat mengisi energi terlebih dahulu, bergegas mencapai kelas yang mulai pukul 8 pagi tapi akhirnya telat juga. Ketika bersiap pulang pukul 12 setelah kuliah kedua malah mendapatkan informasi bahwa ada penggantian jadwal kuliah yang terlewatkan minggu lalu, kali ini kelasnya digabung dengan kelas lain, dan anda tau kelasnya dimana??? Yup, apalagi kalo bukan kelas bioskop. Ya, mungkin karena kapasitasnya yang lebih besar dari kelas lainnya sehingga kelas ini selalu menjadi pilihan untuk "menampung" mahasiswa (kelas) gabungan hingga pukul 2 siang ntar.

"Bu, beli makan 2.500,,, Terserah pake apa!!"

Ck!! Kerongkonganku tercekik. Bukan, bukan makanan ini penyebabnya. Tapi kata mahasiswa tadi yang membuatku kaget tak percaya. Kampus ini memang (dulu) dicap sebagai kampus mahasiswa berekonomi lemah, tapi tak begitu yang ku lihat. Kenyataannya ada beberapa mahasiswa yang menggunakan mobil ke kampus, dan banyak pula diantara lainnya yang mengendarai motor.

"Kamu tadi daftar pengawas USM kan??", tanya kakak tingkat kepada si mahasiswa 2.500.

"Daftar mas,,, Uang sakunya gimana?? Udah cair kan??", jawabnya.

"Udah!! Tapi cuma 40ribu/bulan. Kayaknya nasib kita beda jauh sama Perguruan Tinggi Kedinasan lainnya. Kalo mereka uang sakunya sebesar gaji CPNS!! Sementara kita cuma nerima segitu cukup buat apa coba?? Buat minum juga habis tu duit....", terang sang kakak tingkat sambil menghujamkan makanan ke mulutnya.

Sang adik kelas tersenyum, lalu menenggak air minumnya.

"Untung warung makan ini ngasih minum gratis ya mas, jadi yang 40ribu itu bisa buat yang lain!!", kata sang adik tingkat penuh arti. Entahlah, aku tak lagi memaknai lebih kata-kata yang baru saja diucapkannya. Mungkin dia bicara tanpa tendensi apapun, tapi bisa jadi dia juga berusaha mengingatkan bahwa kita harus senatiasa bersyukur. terlepas dari apapun yang kita terima.

"Makanya, kalo kepilih jadi pengawas USM kan lumayan juga dapat bisa dapat 100ribu, buat penyambung nafas. Namun kadang ada juga teman-teman yang tak begitu peduli. Dapet uang saku yang cukup dari orang tua, tapi masih juga ngincer 100ribu yang jadi harapan kita", tandas sang kakak tingkat.

"Udah lah, ayo pulang!! Kamu ada jadwal nge-privat kan sore ini??", ajak sang kakak tingkat.

Mereka pun pulang menenteng buku di tangan, sang kakak kelas dengan buku advance accounting birunya dan
sang adik tingkat dengan principle accounting orangenya yang segede gaban. Hanya tersisa aku yang bermain dengan fikiran mencermati obrolan mereka tadi. Sejenak aku berujar dalam hati,"Untung tadi aku gak ikutan daftar pengawas USM. Jadi, setidaknya aku bisa terhindar dari kemungkinan "memisahkan" mereka dari sesuatu yang bisa jadi adalah hak mereka". Lalu terbersit tanya di hati,"Sudahkah kami benar-benar menjadi pilihan?? Seperti yang didengang-dengungkan selama ini karena kami tergabung dalam jumlah yang tak sampai 3.000 mahasiswa untuk menikmati kesempatan kuliah tanpa biaya di kampus jurangmangu, sementara jumlah peminat pada masa kami hampir mencapai 82.000 orang."

Suuurrrrrrrr,,,,,,, Hujan tiba-tiba deras menerjang membuyarkan fikiran.

"Alamak, jemuranku!!!!!!!!!!!!!!!"

= * =

Ket:
USM = Ujian Saringan Masuk. Tes/Ujian Masuk yang diselenggarakan kampus yang berpusat di Jurangmangu, Tangerang atau lokasi kerennya terkenal di Bintaro Sektor V, Jakarta Selatan untuk menjaring calon mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar